LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA DENGAN METODE BIOREMEDIASI SEBAGAI SALAH SATU TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR.




Assalamualaikum warahmatullah wabarokatuh
Hari ini, saya mau share kembali tugas yang telah diberikan dosen kepada saya, sebenarnya ini tugasnya kelompok yahh..

Tugas ini berbentuk makalah yang berjudul
LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA DENGAN METODE BIOREMEDIASI SEBAGAI SALAH SATU TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR. Tugas ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah LIMBAH INDUSTRI DAN PRODUKSI BERSIH semester 7 program studi agroindustri di Kampus Politeknik Pertanian Negeri Pangkep 😄😄

MAKALAH

LIMBAH CAIR RUMAH  TANGGA




  

OLEH :
KELOMPOK : 1


ST.fatima A.paturusi
Resa dion multasan
Risal dwi saputra
Rita Ariyanti Anas 
Syamsir
Nuryadi
Mitha Gayatri
Nini puspitasari
Nur neti
Rahmiati rappang
Misda
Nur cahya




PROGRAM STUDI AGROINDUSTRU D-V
JURUSAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
TA.2019




KATA PENGATAR


Puji syukur kehadirat  Allah swt atas limpahan dan karunia-Nya  sehingga penyusun dapat menyelesaikan  tugas makalah  dengan judul limbah cair rumah tangga sesuai dengan waktu yang telah di tentukan, Shalawat dan salam tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarganya yang membawah kita dari alam kegelapan menuju alam ke terang-menerang.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas kelompok yang akan di persentasekan dalam bentuk  power point.
Dan demi kelengkapan makalah ini penyususn penyusun mengambil dari berbagai sumber yang kami cantumkan di daftar pustaka.
Akhir kata penyusun mengucapkan banyak terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi kelompok kami pribadi. 




Mandalle, 7 september 2019


penyusun









DAFTAR ISI



KATA PENGATAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan  Masalah 1
1.3. Tujuan Penulisan 1
BAB II 2
PEMBAHASAN 2
2.1. Limbah Cair Rumah Tangga 2
2.2. Dampak Limbah Cair Rumah Tangga 4
2.3. Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga 6
BAB II 9
PENUTUP 9
3.1. Kesimpulan 9
DAFTAR PUSTAKA 11









BAB I
PENDAHULUAN


Latar Belakang
Meningkatnya aktivitas manusia di rumah tangga menyebabkan semakin besarnya volume limbah yang dihasilkan dari waktu ke waktu. Volume limbah rumah tangga meningkat 5 juta m3 pertahun, dengan peningkatan kandungan rata-rata 50% (Haryoto, 2013). Konsekuensinya adalah beban badan air yang selama ini dijadikan tempat pembuangan limbah rumah tangga menjadi semakin berat, termasuk terganggunya komponen lain seperti saluran air, biota perairan dan sumber air penduduk. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya pencemaran yang banyak menimbulkan kerugian bagi manusia dan lingkungan.
Pada berbagai tempat di tanah air, limbah cair rumah tangga belum terjangkau oleh teknologi pengolahan limbah.  Selain biaya yang mahal dan penerapan yang sulit, masih kuatnya pemikiran dan anggapan sebagian besar masyarakat bahwa pembuangan limbah rumah tangga secara langsung ke lingkungan tidak akan menimbulkan dampak yang serius. Dalam kondisi demikian, diperlukan suatu sistem pengolahan limbah rumah tangga yang selain murah dan mudah diterapkan, juga dapat memberi hasil yang optimal dalam mengolah dan mengendalikan limbah rumah tangga sehingga dampaknya terhadap lingkungan dapat dikurangi.  Salah satu pemikiran yang dapat dikembangkan, adalah pemanfaatan sumberdaya alam yang telah diketahui memiliki kaitan erat dengan proses  penjernihan limbah rumah tangga,  dalam hal ini berbagai jenis tanaman air yang tumbuh pada kolam-kolam atau genangan air di sekitar permukiman. 
Tanaman air merupakan bagian dari vegetasi penghuni bumi ini, yang media tumbuhnya adalah perairan.  Penyebaranya meliputi perairan air tawar, payau sampai ke lautan dengan beraneka ragam jenis, bentuk dan sifatnya. Jika memperhatikan sifat dan posisi hidupnya di perairan, tanaman air dapat dibedakan dalam 4 jenis, yaitu ; tanaman air yang hidup pada bagian tepian perairan, disebut marginal aquatic plant ;  tanaman air yang hidup pada bagian permukaan perairan, disebut floating aquatic plant ; tanaman air yang hidup melayang di dalam perairan, disebut submerge aquatic plant ; dan tanaman air yang tumbuh pada dasar perairan, disebut the deep aquatic plant.  Kemampuan tanaman air menjernihkan limbah cair akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian.

Rumusan  Masalah
Apakah pengertian limbah itu?
Bagaimana dampak limbah cair rumah tangga terhadap kehidupan?
 Bagaimana Teknik Pengolahan limbah cair rumah tangga dengan sistem simulasi tanaman air ?

Tujuan Penulisan
            Dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk:
Memberikan pengetahuan tentang  konsep dasar limbah cair rumah tangga.
Memberikan informasi tentang dampak  akibat limbah cair rumah tangga.
Memberikan informasi tentang Teknik Pengolahan limbah cair rumah tangga dengan sistem simulasi tanaman air.

BAB II
PEMBAHASAN

Limbah Cair Rumah Tangga
 Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan atau sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Limbah cair rumah tangga ini juga sering disebut dengan limbah domestik. Sebagai ciri khas dari limbah ini adalah mempunyai karakteristik kaya akan zat organik disamping adanya zat padat.
Limbah cair atau air limbah adalah air yang tidak terpakai lagi, yang merupakan hasil dari berbagai kegiatan manusia sehari-hari. Dengan semakin bertambah dan meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatanya, maka jumlah air limbah juga mengalami peningkatan. Pada umumnya limbah cair dibuang ke dalam tanah, sungai danau dan laut. Jika jumlah air limbah yang dibuang melebihi kemampuan alam untuk menerima atau menampungnya, maka akan terjadi kerusakan lingkungan.

Sumber-Sumber Limbah Cair Rumah Tangga
Tempat-tempat yang merupakan penghasil atau sumber limbah tersebut adalah:
Daerah permukiman
Daerah permukiman merupakan kumpulan rumah tinggal keluarga dengan berbagai kondisi mulai dari rumah pondok sederhana sampai rumah mewah, termasuk di dalamnya hotel dan apartemen yang berpenghuni tetap (Sarbini. 2013). Limbah yang dihasilkan oleh sumber tersebut relatif besar dengan intensitas aliran yang hampir merata sepanjang hari. Limbah yang dihasilkan relatif seragam karena berasal dari kegiatan yang sejenis, yakni kamar mandi. tempat cuci dan tempat memasak.
Daerah perdagangan
Daerah perdagangan meliputi berbagai tempat kegiatan perdagangan seperti pusat  perbelanjaan,   rumah   makan,   bar  dan  tempat-tempat  pencucian  (Saraswati 2017). Limbah yang dihasilkan dari daerah perdagangan, tergantung pada jenis kegiatan dan bahan yang dikelola pada tempat tersebut. Demikian pula dengan intensitas aliran limbahnya mencapai puncak pada jam-jam kerja atau saat kegiatan berlangsung.

Daerah kelembagaan
Sumber limbah cair dari daerah kelembagaan ada beberapa tempat, antara lain perkantoran, sekolah, rumah sakit dan penjara. Kandungan limbah cair dari sumber-sumber tersebut bervariasi sesuai tempat asalnya. Limbah rumah sakit banyak mengandung mikroorganisme patogen sebagai bahan buangan dari aktivitas medis di samping kandungan lainnya. Dari sekolah, pada umumnya berupa urine dari bekas cucian dari aktivitas di tempat tersebut (Budiharjo, 1984).
Daerah rekreasi
Sumber limbah cair yang termasuk dalam daerah rekreasi meliputi tempat atau fasilitas yang mendukung dalam suatu kawasan untuk rekreasi termasuk tempat dan fasilitas di luar kawasan yang berfungsi sebagai sarana rekreasi, istirahat dan hiburan.
Dampak Limbah Cair Rumah Tangga
Sesuai dengan pengertian limbah cair rumah tangga yang merupakan bahan sisa, berarti limbah cair adalah benda yang tidak digunakan lagi. Akan tetapi bukan berarti bahwa tidak perlu lagi dilakukan pengolahan, karena apabila tidak dikelola secara baik, akan menimbulkan gangguan terhadap lingkungan dan kehidupan yang ada Beberapa gangguan yang terjadi sebagai efek buruk dari limbah cair rumah tangga, yaitu : gangguan kesehatan, gangguan kehidupan biotik, gangguan terhadap keindahan, serta gangguan berupa kerusakan barang atau benda.
Gangguan terhadap kesehatan
Limbah cair rumah tangga sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia, mengingat banyaknya penyakit yang dapat ditularkannya Sebagai media pembawa penyakit, di dalam limbah cair banyak terdapat mikroba patogen yang dapat mengganggu kesehatan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Mikroba patogen yang biasa terdapat di dalam limbah cair rumah tangga antara lain golongan bakteri, seperti Vibrio. Salmonella dan Bacillus, dan dari golongan Protozoa seperti Entamoeba dan Paramaecium. Demikian pula dengan golongan virus, banyak terdapat di dalam limbah rumah tangga, walaupun pola penularannya belum diketahui dengan jelas.
Limbah cair rumah tangga yang mengandung ekskreta yakni tinja dan urine, sangat berbahaya karena banyak mengandung mikroba patogen. Mikroba patogen tersebut mempunyai kemampuan hidup dan bertahan di dalam lingkungan dalam jangka waktu tertentu, tergantung jenis mikrobanya.
Adapun jenis-jenis mikroba yang dapat menyebar melalui air, adalah virus, bakteri dan protozoa. Cara penyebaran mikroba patogen dari air kotor adalah melalui insekta yang bersarang atau hidup pada air tersebut. Insekta yang mengandung berbagai jenis penyakit tersebut menyebar dan menyerang manusia dengan cara masing-masing. Semakin kotor suatu perairan, semakin banyak mengandung insekta yang dapat menyebarkan bibit penyakit.
Gangguan Terhadap Biota Perairan
Tingginya kadar bahan pencemar yang terdapat di dalam limbah cair menyebabkan turunnya kadar oksigen yang terlarut di dalamnya Hal tersebut akan mengganggu kehidupan yang membutuhkan oksigen di dalam air.Selain disebabkan oleh kurangnya oksigen terlarut, kematian di dalam limbah juga disebabkan oleh adanya zat-zat beracun. Kematian yang terjadi selain menimpa hewan-hewan, juga terhadap bakteri yang seharusnya dapat berperan dalam proses penjernihan limbah. Akibatnya proses penjernihan limbah menjadi terhambat.
Gangguan Terhadap Keindahan
Banyaknya bahan organik yang terdapat di dalam limbah cair rumah tangga menyebabkan terjadinya proses-proses pembusukan yang menghasilkan bau sangat mengganggu. Selain menimbulkan bau busuk, proses tersebut juga akan menyebabkan kondisi limbah menjadi licin atau berlendir dengan penampakan yang sangat buruk .
Dampak lain dari tingginya kadar bahan organik di dalam limbah cair rumah tangga adalah terbentuknya warna hitam atau warna lain yang sangat mengganggu pemandangan. Hal tersebut akan menjadi lebih parah jika terjadi pada kawasan rekreasi.
Gangguan terhadap Benda dan barang
Apabila limbah mengandung karbondioksida yang agresif maka akan mempercepat terjadinya proses pengkaratan pada benda yang terbuat dari besi yang dilalui oleh limbah tersebut. Selain itu limbah yang berkadar pH rendah ataupun yang tinggi, akan menimbulkan pula kerusakan terhadap benda-benda yang dilaluinya.
Lemak yang berupa zat cair pada waktu dibuang ke saluran akan menumpuk secara kumulatif pada saluran karena mengalami pendinginan dan akan menempel pada dinding saluran, yang pada akhirnya akan menyumbat aliran limbah.

Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga
Pengolahan limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan atau ke badan-badan air terutama ditujukan untuk melindungi lingkungan hidup terhadap pencemaran yang ditimbulkannya. Secara alamiah, lingkungan mempunyai kemampuan yang cukup besar untuk menetralkan limbah cair yang masuk ke lingkungan tersebut. Namun demikian, kemampuan tersebut mempunyai keterbatasan, sehingga perlu dilakukan upaya untuk melindungi dan menjaga kelestariannya.
Dewasa ini telah ditemukan beberapa cara untuk mengolah limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan, baik untuk limbah industri maupun untuk limbah rumah tangga. Namun demikian, penerapan teknologi pengolahan limbah tersebut belum sampai menjangkau limbah rumah tangga. Hal tersebut disebabkan antara lain karena tingginya biaya yang diperlukan, sulitnya menerapkan sistem atau cara tersebut, serta masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengolahan limbah cair rumah tangga.



Adapun cara pengolahan limbah cair yang selama ini telah ditemukan, baik untuk industri maupun untuk rumah tangga adalah sebagai berikut:
Pengenceran
Pengolahan limbah cair dengan cara pengenceran, yakni dengan menurunkan konsentrasi limbah sampai cukup rendah sebelum dibuang ke lingkungan. Dalam keadaan tertentu dapat pula dilakukan proses pengolahan sederhana terlebih dahulu, antara lain dengan pengendapan dan penyaringan.
Pesatnya pertumbuhan penduduk dan perkembangan pada semua sektor kehidupan, maka cara tersebut tidak dapat lagi dipertahankan mengingat volume dan kandungan limbah semakin besar. Selain itu, sistem pengenceran memiliki kekurangan, antara lain oksigen terlarut di dalam perairan cepat habis, sehingga mengganggu kehidupan organisme. Cara tersebut juga dapat meningkatkan pengendapan zat-zat padat yang mempercepat pendangkalan dan menyebabkan terjadinya penyumbatan dan banjir.
Irigasi Luas
Pengolahan limbah cair dengan metode Irigasi Luas pada umumnya digunakan di daerah-daerah di luar kota atau di pedesaan karena memerlukan tanah yang cukup luas dan tidak dekat dengan permukiman penduduk. Limbah cair dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali pada sebidang tanah dan air akan merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit. Pada keadaan tertentu limbah cair dapat digunakan untuk pengairan ladang, pertanian atau perkembangan dan sekaligus berfungsi sebagai pupuk.
Kolam Oksidasi
Pengolahan limbah cair dengan sistem Kolam Oksidasi biasa juga disebut Kolam Stabilisasi, atau Lagoon, yang biasanya digunakan untuk mengolah limbah cair yang dihasilkan oleh suatu kelompok masyarakat. Prinsip kerjanya adalah pemanfaatan pengaruh cahaya matahari, ganggang, bakteri dan oksigen dalam pembersihan alamiah.
Limbah cair dialirkan ke dalam kolam besar berbentuk empat persegi panjang dengan kedalaman 1 sampai 1.5 meter. Dinding dan dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Luas kolam tergantung pada volume limbah yang akan diolah dan biasanya digunakan luas lahan sebesar 4072 m2 untuk setiap 100 orang.
Saringan Percikan
Cara pengolahan limbah cair dengan Saringan Percikan menganut prinsip pengolahan dengan mekanisme aliran yang jatuh dan mengalir perlahan-lahan melalui lapisan batu untuk kemudian disaring. Saringan percikan terbuat dari bak yang tersusun oleh lapisan materi yang kasar, keras, tajam dan kedap air. Bentuk bak dan lapisannya disesuaikan dengan sistem distribusinya.
Sistem Pengolahan Mekanik dan Biologis
Cara ini merupakan sistem pengolahan yang lebih kompleks, karena pengolahan secara mekanik merupakan pengolahan primer, sedangkan pengolahan biologis merupakan pengolahan sekunder. Sistem tersebut terutama digunakan pada daerah perkotaan dan umumnya dapat mengolah berbagai jenis limbah cair baik yang berasal dari rumah tangga maupun dari industri.


Teknik Pengolahan LImbah Cair Rumah tangga Dengan Sistem Simulasi Tanaman Air
Alat utama yang digunakan adalah kolam-kolam buatan ukuran 1.5 m  x  1.0 m x  0.5 m beserta kelengkapannya, alat alat pengumpul dan penampung limbah cair rumah tangga, serta peralatan untuk uji laboratorium. Adapun bahan penelitian adalah tanaman air dan limbah cair rumah tangga.  Tanaman air terdiri atas empat jenis, yaitu Mendong (Iris sibirica), and Teratai (Nymphaea firecrest). Tanaman air ditanam dan disimulasikan pada kolam-kolam buatan dengan empat komposisi, yakni  tanpa tanaman air, 2 jenis tanaman air, 3 jenis tanaman air, dan 4 jenis tanaman air. Tanaman tersebut dipelihara hingga mencapai kondisi segar dan siap untuk diberi perlakuan.  Limbah cair rumah tangga dikumpulkan dari beberapa sumber permukiman, yang kemudian dicampur secara merata. Selanjutnya, limbah diencerkan dengan konsentrasi, yaitu  50%,.
Pemberian limbah pada tanaman percobaan dilakukan berdasakan rancangan faktorial. Pengambilan contoh air limbah pada kolam percobaan dilakukan 48 jam setelah pemberian limbah.




















BAB II
PENUTUP


Kesimpulan
 Limbah merupakan buangan atau sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya.
Permasalahan limbah merupakan permasalahan yang mengikuti kegiatan masyarakat dan berdampak pada kehidupan masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang pasti bergulat dengan limbah rumah tangga, mulai dari limbah dapur sampai limbah aktivitas anggota keluarga, mulai mencuci, mandi, buang air besar, buang air kecil, dan sebagainya.
Ada beberapa sumber limbah cair yaitu:
Daerah permukiman
Daerah perdagangan
Daerah kelembagaan
Daerah rekreasi
Limbah cair rumah tangga juga mempunyai dampak yaitu:
Gangguan terhadap kesehatan
Gangguan Terhadap Biota Perairan
Gangguan Terhadap Keindahan
Gangguan terhadap Benda dan barang
Limbah rumah tangga dapat diolah dengan cara:
Pengenceran
Irigasi Luas
Kolam Oksidasi
Saringan Percikan
Sistem Pengolahan Mekanik dan Biologis
Bioremediasi  dengan simulasi tanaman air dapat meningkatkan kualitas limbah rumah tangga, yang meliputi kualitas fisik, kimia dan mikrobiologis. Parameter limbah yang diuji mengalami peningkatan kualitas dari kondisi yang tidak memenuhi syarat menjadi memenuhi syarat sesuai baku mutu yang telah ditetapkan;
Komposisi tanaman air dan pengenceran limbah berinteraksi dalam memberikan efek terhadap peningkatan kualitas limbah rumah tangga pada proses bioremdiasi. Efek bioremediasi

B. Saran
Sudah saatnya masyarakat di didik untuk bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah secara sederhana. Dengan semakin padatnya tingkat hunian di daerah perkotaan, maka untuk sistem pengolahan setempat limbah cair rumah tangga menjadi sulit dilakukan, apalagi apabila penduduk setempat juga masih menggunakan air tanah setempat sebagai sumber air bersih / air baku air minum. Apabila terdapat kondisi ini maka alangkah baiknya apabila sistem pengolahan limbah cair ini dilakukan secara kelompok dengan penyaluran secara tertutup (perpipaan) kemudian dilanjutkan pengolahan dan peresapan. Apabila langkah ini yang diambil diperlukan peran-peran dari pihak lain baik pemerintah maupun swasta dalam penanganannya.










DAFTAR PUSTAKA


http://didahchem.blogspot.com/2012/03/pengolahan-air-limbah.html
http://green.kompasiana.com/polusi/2013/05/26/permasalahan-limbah-cair-umah-tangga-yang-tak-menentu-563118.html
http://abby1807.blogspot.com/2013/06/makalah-pengetahuan-lingkungan.html
http://jujubandung.blogspot.com/2013/04/menangani-limbah-cair-rumah-tangga-yang.html
http://software-comput.blogspot.com/2013/04/makalah-pengelolaan-limbah-rumahtangga_8.html
http://www.binasyifa.com/079/37/27/mengolah-limbah-cair-rumah-tangga.htm
https://duniatehnikku.wordpress.com/2011/02/25/proses-dan-cara-pengolahan-limbah-rumah-tangga-sanitasi/
http://staypublichealth.blogspot.com/2013/01/standar-jarak-sumur-gali-dengan-jamban.html
http://abby1807.blogspot.com/
https://pengelolaanlimbah.wordpress.com/category/a-pengertian-limbah/
http://www.ampl.or.id/digilib/read/53-modul-pengelolaan-sampah-limbah-cair-rumah-tangga/48024
http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JTL/article/view/528/386
Yusuf,G.2008.bioremediasi limbah rumah tangga dengan sistem simulasi tanaman air.fakultas MIPA.universitas islam makassar.

Bila mana ada saran segera tulis dikolom komentar 😄 terima kasih

Comments